MSDM PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN DAN MOTIVASI YANG DI BERIKAN OLEH ATASAN ATAU MANAJEMEN AKAN MEMBAUT KEPUASAN KERJA MENINGAT DI KARENAKAN PERHATIAN DARI ATASAN MEMBUAT KEBUTUHAN DARI KINERJA SERASA TELAH DI PERHATIKAN ATAU DIPENUHI OLEH MANAJEMENHAL INI SECARA OTOMATIS AKAN MEMBUAT KINERJA DARI KARYAWAN AKAN MENINGKAT
Kemajuan teknologi, kondisi sosial ekonomi, dan sempitnya lapangan kerja telah mendorong kreativitas masyarakat. Kreativitas ini berujung pada banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru. Munculnya perusahaan-perusahaan baru ini turut memperluas kebutuhan akan tenaga kerja manusia, sehingga kualitas tenaga kerja manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Apalagi dalam era globalisasi dimana persaingan antar perusahaan sudah tidak melihat sekat dan batas-batas negara. Maka kualitas individu tenaga kerja manusialah yang menentukan produktivitas dan kualitas kinerja sebuah perusahaan.
Namun ada rintangan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah bagaimana menciptakan tenaga kerja manusia atau sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengertian kinerja menurut Suntoro dalam Tika (2005:121), adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam waktu periode tertentu. Salah satu cara agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan adalah dengan melalui penigkatan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercapai dengan sempurna.
Produktivitas kerja adalah tujuan pokok dari sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dimana efektivitas dan efisiensi kienerja perusahaan sangat menentukan. Produktivitas adalah ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut (Mathis dan Jackson,2001:82). Banyak hal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, untuk itu perusahaan harus berusaha menjamin agar faktor–faktor yang berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja dapat dipenuhi secara maksimal.
Persoalan kinerja akan dapat terlaksana dan terpenuhi apabila beberapa variabel yang mempengaruhi mendukung sekali. Variabel yang dimaksud adalah budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja seseorang dan pada ujung–ujungnya kinerja perusahaan dapat tercapai dengan baik. Secara spesifik kepuasan kerja akan ditentukan oleh pekerjaan yang secara mentalitas memberi tatntangan, penghargaan yang layak, dan rekan kerja yang mendukung.
Membahas masalah budaya itu sendiri merupakan hal yang esensial bagi suatu organisasi atau perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam perusahaan. seringkali Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai – nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap, kebiasaan, dan norma–norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tetentu. Menurut Robbins (2002:279), budaya organisasi merujuk kepada suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota–anggota suatu organisasi, yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya. Beberapa karakteristik budaya organisasi dikemukakan oleh Robbins dalam Tika (2005:10), diantaranya adalah toleransi terhadap tindakan berisiko, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, dan sistem imbalan. Mengapa budaya organisasi penting, karena merupakan kebiasaan–kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organisasi yang mewakili norma–norma perilaku yang diikuti para anggota organisasi. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi kuat dan tujuan perusahaan dapat terakomodasi (Koesmono,2005:164).
Perilaku (behavior) merupakan bagian dari budaya yang berkaitan dengan kinerja, dengan berperilaku seseorang akan dapat memperoleh apa yang akan dikehendaki dan apa yang diharapkan. Jadi perilaku merupakan aplikasi yang nyata dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh apa yang diharapkan. Dalam organisasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan jalannya organisasi atau perusahaan tentunya diwarnai oleh perilaku individu yang merasa berkepentingan dalam kelompoknya masing–masing. Perilaku individu yang berada dalam organisasi atau perusahaan tentunya sangat mempengaruhi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini akibat adanya kemampuan individu yang berbeda –beda dalam menghadapi tugas dan aktivitasnya.
Gitosudarmo dan Sudita (2000:28), menyatakan bahwa motivasi adalah faktor–faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Dengan motivasi maka seseorang tergerak atau terdorong untuk berbuat sesuatu. Dengan demikian motivasi dapat dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi dalam diri seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Hasibuan (2001:219), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.


Category Article ,

What's on Your Mind...

PASANG IKLAN GRATIS

iklan gratis
IKLAN ONLINE

..............

PENGIRIM *
JUDUL IKLAN *
PEMBELIAN
Email *
Website
ISI IKLAN *
BANNER IKLAN
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image: [Refresh Image] [What's This?]
Diberdayakan oleh Blogger.